MAKALAH TES DAN ASESMEN BIMBINGAN
DAN KONSELING
TES PAULI
Disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Tes dan Asesmen Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu:
Noffiyanti, S.Sos. MA
Disusun oleh:
BKI D Kelompok 9
Dwi Rachman A. S 1841040285
Ismail 1841040268
Mahfud Ashari
1841040265
Nabila Sari
1841040297
FAKULTAS
DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TA
2020/1442
H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah tentang materi “Tes PAULI.”
Shalawat dan salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariat agama Islam yang sempurna dimana merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan materi ini.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Bandar Lampung, 19 Oktober 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A
Sejarah dan Latar Belakang.................................................. 3
B
Tujuan Tes Pauli.................................................................... 4
C
Aspek-Aspek yang di Ukur Tes Pauli .................................. 6
D
Ciri-Ciri Tes Pauli ................................................................. 7
E Waktu
yang Dibutuhkan Mengerjakan Tes Paul................... 7
F
Administras Tes Pauli............................................................ 7
G Instruksi................................................................................. 8
H
Skoring Tes Pauli................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pauli test atau test koran merupakan salah satu bentuk psikotest yang populer dan banyak digunakan pada proses rekruitmen atau penerimaan karyawan. Pauli test dikembangkan oleh Richard Pauli pada tahun 1938 yang merupakan bentuk pengembangan dari Kraeplin test yang diciptakan oleh Emil Kraeplin.
Pauli test berbentuk selembar kertas berukuran besar yang berisi gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur dan berbentuk jalur-jalur. Dalam test ini terdapat dua halaman bolak-balik dari kolom angka tersebut sehingga membuat test ini memiliki lebih dari 2000 angka dan persoalan yang harus dikerjakan. Test pauli merupakan bentuk baterry test yaitu test yang membutuhkan waktu dan sangat memakan tenaga. Karena klien atau peserta dituntut untuk mengerjakan test dengan cepat, tepat, serta dikejar waktu.
Test pauli
banyak digunakan untuk mengukur aspek kepribadian. Karena dalam mengerjakan
test pauli, semakin banyak anda melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal,
menunjukkan bahwa anda adalah orang yang tidak teliti, tidak cermat, kurang
hati-hati, serta kurang memiliki daya tahan terhadap stress atau tekanan dalam
pekerjaan.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagai manakah Sejarah dan Latar
Belakang
2. Apa Tujuan Tes Pauli
3. Apa sajakah Aspek-Aspek yang di
Ukur Tes Pauli
4. Bagai manakah Ciri-Ciri Tes Pauli
5. Kapan Waktu yang Dibutuhkan Mengerjakan
Tes Paul
6. Bagai manakah Administras Tes Pauli
7. Bagai manakah Instruksi
8. Bagai manakah Skoring Tes Pauli
C. Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini ialah agar kami mahasiswa dapat mengetahui apa itu
Test PAULI serta memahami dan dapat mengaplikasikan nya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
dan Latar Belakang
Tes pauli sebenarnya adalah perbaikan
dan penyempurnaan dari tes Krapelin yang disusun oleh Emil Kraepelin. Emil
Kraepelin seorang psikiater akhir abad 19 menciptakan alat tes kraepelin yang
digunakan sebagai alat bantu untuk mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer
dan dementia. Tes ini sangat sederhana, siapapun yang bisa menghitung dapat
mengikuti tes ini. Pada periode tidak lama selanjutnya pada tahun 1938 Prof.
Dr. Richard Pauli bersama Dr. Wilhelm Arnold serta Prof. Dr. Vanmethod
memperbaharui tes Kraeplin tadi sehingga dapat meningkatkan suatu “check
method” yang sangat menguntungkan dan dapat dipercaya. Metode ini disempurnakan
sedemikian rupa oleh Prof. Dr. Pauli sehingga memungkinkan untuk mendapatkan
data tentang kepribadian. Richard Pauli membuat tes Kraeplin tersebut sebagai
tes yang distandarisasikan, dan setelah Pauli meninggal pada tahun 1951, tes
yang di standarisasikan tersebut dinamakan tes Pauli.
Berdasar atas cara yang diajukan oleh
Pauli, tes ini juga mempunyai corak eksperimental. Pauli juga menghubungkan
metode eksperimental tersebut dengan karakterologi modern, sehingga tes Pauli
dapat dibandingkan dengan tes kepribadian.
Tes
Pauli diciptakan dengan Mengacu pada teori konvergensi dari William Stern bahwa
Kepribadian sesungguhnya terbentuk dari bakat dan lingkungan. Tes bisa
diciptakan juga sebagai simulasi karena tes merupakan simulasi dari lingkungan.
Meskipun tes Pauli banyak mengukur sikap kerja namun tes Pauli tetap
digolongkan tes kepribadian karena unsur yang paling kuat dalam tes Pauli adalah
kemauan. Mau merupakan unsur dari watak/ karakter/ kepribadian seseorang. Dan
masalah kepribadian tidak lain adalah merupakan masalah dinamika motif. Prinsip
utama dari tes Pauli adalah tiap manusia itu mampu belajar dan berlatih. Dalam
tes Pauli yang dilihat adalah hasil karyanya yaitu : Performance = ability x
motivation.[1]
B.
Tujuan
Tes Pauli
1.
Tes Pauli bertujuan untuk melihat hasil
kerja yang dipengaruhi oleh: daya tahan, ketekunan, dan ketelitian. Hasil kerja merupakan fungsi dari motivasi
dan kemampuan.
a. Motivasi
merupakan hasil dari niat dan kemauan.
b. Kemampuan
merupakan kekuatan tindakan yang responsif berupa gerakan motorik, kegiatan
intelektual, pengendalian diri secara umum, dan kemampuan untuk membedakan hal
yang penting.
2. Dalam
konteks tes Pauli, kepribadian memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Mampu
belajar/ dilatih
b. Bisa
terangsang/ tergerakkan/ tertarik
c. Bisa
capai/ jenuh
3. Seseorang
bisa mencapai/ menghasilkan sesuatu dengan melakukan kegiatan-kegiatan/
bekerja. Dalam suatu kerja selain dibutuhkan kemauan juga harus didukung oleh
faktor stabilitas emosi dan ketahanan dalam bekerja.
a. Unsur
sasaran kerja/ tujuan → hasil kerja. Dilihat dari kualitas dan kuantitas
b. Unsur
jalan yang ditempuh untuk mencapai hasil kerja. Dilihat dari simpangan/ fluktuasi,
tanjakan dan titik puncak
4. Tujuan
dari tes ini adalah mengumpulkan berbagai data berupa:
a. Daya
tahan atau keuletan
b. Kemauan
atau kehendak individu
c. Emosionalitas
d. Daya
tahan untuk menyesuaikan diriStabilitas
Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi
prestasi yang dicapai seseorang individu. Selain itu ada faktor-faktor lain
yang mempengaruhi achievement peserta, diantaranya:
1. Faktor
fisik, yaitu kondisi badan kita pada pada saat tes
2. Faktor
psikis, yaitu keadaan jiwa kita pada saat tes
Pengaruh faktor-faktor tersebut
berkaitan erat dengan fase perkembangan yang sedang dilalui seseorang, sebab
keterkaitan dan dominasi faktor-faktor itu mempunyai kondisi yang tidak sama
pada fase perkembangan yang berbeda.
1. Tes
PauIi mempunyai makna yang penting karena Tes Pauli merupakan alat diagnostik
yang dapat dipercaya untuk memeriksa batas-batas perbedaan individu.
2.
Tes Pauli dapat untuk mendiagnosis
perbedaan kostitutif. Hal itu antara lain didapat dari hasil pemeriksaan yang
menggunakan tes Pauli. Hasil itu antara lain menunjukkan bahwa daya tahan
wanita lebih besar dari pria, keajegan prestasi orang desa lebih tinggi dari
orang kota, dan sebagainya. Hal-hal tersebut juga menunjukkan bahwa tes Pauli
bisa dimamfaatkan untuk pemahaman psikologi sosial.
3. Tes
Pauli merupakan usaha pemeriksaan prestasi yang cukup baik.
a. Tes
Pauli dapat digunakan untuk orang yang menderita luka/gangguan diotak, misal
terkena tembakan dikepala. Hasilnya menunjukkan bahwa luka pada “parietal” dan
“frontal” menunjukkan kurangnya prestasi yang besar, sedang luka pada
“occipital” menunjukkan kurangnya prestasi yang tak terlalu besar (paling
minimal). Tes Pauli dapat
digunakan sebagai metode untuk mengetahui pengaruh peransangan dari luar (misal
narkotika).
b. Tes
Pauli dapat digunakan sebagai diagnostik untuk mendeteksi anak-anak yang sukar
dididik. Pada tes itu terdapat kurve dengan bentuk-bentuk tertentu untuk mereka
yang terhambat perkembangannya. Untuk mereka yang tidak mempunyai pendirian
(Hatloso) dan mereka yang lemah diri.
c. Tes
pauli ini digunakan sebagai metode pemeriksaan untuk orang yang buta meskipun
prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang normal berkurang, akan tetapi
prestasi individuil masih terlihat didalam tes sebagai prestasi orang yang
normal.
d.
Tes Pauli digunakan sebagai dasar
tipologi kepribadian.
e. Tes
Pauli ialah suatu metode experimental untuk mendapat pengaruh sikap kerja
terhadap prestasi kerja.
f. Tes
Pauli merupakan alat pembantu experimental yang menjadi dasar untuk diagnostik
karakterologi.[2]
Salah satu segi keuntungan dari tes
pauli adalah menghilangkan variabel penting yang biasanya dapat disembunyikan
atau pura-pura (faking) dari subjek misal: sifat malu-malu, yang biasanya sukar
dihindari, pada tes ini tidak begitu berpengaruh pada percobaan-percobaan yang
telah dilakukan.
C.
Aspek-Aspek
yang di Ukur Tes Pauli
1. Energi
Psikis (Jml): Energi psikis mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama
ketika dibawah tekanan
2. Ketelitian
dan Tanggungjawab (Be): Ketelitian dan tanggungjawab menunjukkan adanya
kesediaan bertanggungjawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula
mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada
3. Kehati-hatian
(Sa): Kehati-hatian menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi,
kesiagaan dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan
4. Pengendalian
Perasaan (Si): Pengendalian perasaan menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian
diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen,
mudah terangsang, dan cenderung egosentris.
5. Dorongan
Berprestasi (Ti): Dorongan berprestasi menggambarkan kesediaan dan kemampuan
berprestasi, serta kemauan untuk mengembangkan diri.
6. Vitalitas
dan Perencanaan (TP): Vitalitas dan perencanaan menunjukkan ambisi untuk
mengarahkan diri, dan mengatur kemampuan dalam mengatur tempo dan irama kerja.
D.
Ciri-Ciri
Tes Pauli
1. Penjumlahan
2 angka berdekatan terus-menerus dari atas ke bawah
2. Yang
ditulis angka satuan
3. Hasil
penjumlahan itu tidak dijumlahkan dengan angka berikutnya
4. Pada
waktu-waktu tertentu dibubuhkan tanda coret di bawah hasil penjumlahan
5. Kalau
salah dibetulkan dengan cara mencoret angka/hasil yang salah, lalu menulis
angka yang benar di samping angka yang salah
6. Kalau
satu lajur terlewat, tidak perlu dihiraukan,lanjutkan pada lajur berikutnya,
alasannya agar tidak mengacaukan pencatatan
E.
Waktu
yang Dibutuhkan Mengerjakan Tes Pauli
Waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan tes Pauli ini adalah 60 menit dengan kurun
waktu per 3 menit. Jadi semuanya ada 20 kurun waktu.
Dalam
waktu satu jam lamanya, subjek diberikan waktu yang cukup untuk dapat
menyesuaikan diri dan memindahkan dirinya, sampai pada kemampuan sebenarnya
ditampilkan sejelas-jelasnya. Pengalaman menunjukkan bahwa waktu sepuluh menit
sampai dua puluh menit pertama belum mendapat sesuatu gambaran yang sebenarnya
atau bukan representasi sesungguhnya dari subjek. Dengan waktu yang lama
menjadikan representasi subjek sesungguhnya dapat terlihat profil
kepribadiannya.[3]
F.
Administras
Tes Pauli
1. PERSIAPAN
2. Meja
yang rata
3. Pensil
HB (bersegi enam, 2 pensil)
4. Pencahayaan,
ventilasi, tenang
5. Stopwatch
6. Menulis
contoh Pauli di papan tulis
7. Membagikan
lembar tes dengan isian identitas di sebelah atas
8.
G.
INSTRUKSI
1. Kepada
saudara telah dibagikan lembar tes. Ambillah lembar tersebut dan isilah dengan
bolpen: nomor pemeriksaan, nama, tgl lahir dan tgl pemeriksaan, jam
2. Jika
sudah selesai, letakkan alat tulis saudara dan perhatikan ke depan. Kita lihat
lembar tes ini penuh tercetak angka-angka (tunjukkan lembar jawaban)
3. Tugas
saudara adalah sangat sederhana, yaitu menjumlah! Namun cara menjumlahnya
istimewa, yang nanti akan saya tunjukkan di papan tulis.
4. Jumlahkan
setiap angka dengan angka di bawahnya, dan hasilnya harus dituliskan di sebelah
kanan di antara kedua angka yang saudara jumlahkan itu.
5. Angka
puluhan HARUS DIBUANG. Lihatlah ke papan tulis (contohkan)
6. Pada
saat saudara menjumlahkan angka-angka ini, pada waktu-waktu tertentu akan
terdengar aba-aba GARIS! Pada setiap aba-aba GARIS, maka saudara harus memberi
garis di bawah angka hasil penjumlahan terakhir yang pada waktu itu sedang
saudara tulis, dan meneruskan penjumlahan saudara sampai terdengar aba-aba
BERHENTI!
7. Andaikan
saudara sampai pada akhir lembar ini….(tunjukkan akhir lembar depan)…maka masih
tersedia angka-angka di lembar belakangnya.Lembar ini dicetak istimewa,
sehingga cara membaliknya juga istimewa seperti ini (contohkan)
8. Pekerjaan
ini harus dilakukan secepat-cepatnya
9. Untuk
pekerjaan ini sebaiknya jangan ada benda-benda yang menghalangi di meja
saudara, dan aturlah cara duduk saudara agar merasa nyaman.
10. Apakah
ada pertanyaan?
11. Jika
tidak ada, sekali lagi kami ingatkan untuk melakukan pekerjaan ini
secepat-cepatnya.
12. Ambillah
pensil saudara. Letakkan pensil saudara di antara dua angka pertama.
SIAP…….MULAI
H.
Skoring
Tes Pauli
1. Mencari
Parit
2. Gunakan
bolpen merah
3. Cari
kolom yang terlewat dan buat coretan ke bawah sepanjang kolom tersebut
4. Parit
tidak dimasukkan dalam menghitung jumlah
Menghitung Garis
1. Gunakan
bolpen merah
2. Cari
20 buah garis yang dibuat subjek (jumlah garis harus 20, termasuk garis
berhenti)
3. Buat
coretan di dekat tiap garis (garis subjek jangan ditimpa)
4. Jika
ada penjumlahan yang terlewat di dekat garis berilah tanda “√”
Menghitung Jumlah
1. Gunakan
bolpen biru
2. Jumlahkan
seluruh kolom yang telah selesai penuh terlebih dahulu (tiap kolom= 50), kemudian
tambahkan jumlah pada kolom paling akhir (yang tidak terselesaikan penuh)
3. Jumlah
di atas dikurangi: Parit (tiap parit mengurangi 50) & Jumlah penjumlahan
yang terlewat (biasanya sekitar garis)
4. Tulis
jumlah akhir pada kolom Jumlah (penempatannya sesuai norma yang digunakan)
Jumlanah |
Salah |
Dibetulkan |
Penyimpang |
Tinggi |
T. Puncak |
3000↑ |
< 0,6% |
< 0,7% |
< 4% |
>53 |
< 10 |
2350-3000 |
0,6% - 1,5% |
0,7% -2% |
3% - 4% |
33-53 |
10 - 14 |
2350↓ |
>2% |
>2% |
>3% |
>33 |
>14 |
Menghitung
jumlah tiap 3 menit
1. Gunakan
bolpen biru
2. Jumlah
3 menit pertama: Hitung jumlah kolom kelipatan 50 pada kolom sebelum garis
ke-1. Tulis jumlah tersebut pada kotak pertama (di bawah kotak yang diarsir),
& Hitung jumlah yang berada di atas garis ke-1, tulis hasilnya pada kotak
di bawah kotak pertama tadi
3. Jumlah
3 menit ke-2: Hitung jumlah yang berada di BAWAH garis ke-1dengan cara
mengurangi jumlah kolom itu dengan jumlah kolom itu dengan jumlah yang ada di
atas garis ke-1, tulis pada kotak pertama berikutnya. Lanjutkan menghitung
jumlah yang penuh pada kolom-kolom sebelum garis ke-2. Hitung jumlah yang ada
di atas garis ke-2 dan tulis pada kotak ke-2 berikutnya.
4. Jumlah
3 menit ke-3 dst: Hitung sisa pada kolom (jumlah yang ada di BAWAH garis ke-2),
tulis hasilnya pada kotak pertama berikutnya dan lanjutkan dengan langkah yang
sama sampai pada garis ke-20.[4]
Membuat Grafik
Membuat Grafik Pertama
1. Dibuat
dengan pensil
2. Sesuai
kisaran jumlah tiap 3 menit, tulis bilangan kelipatan 10 pada ordinat grafik
dengan bolpen biru
3. Buat
grafik berdasar jumlah 3 menitan (1-20)
Membuat grafik ketiga
1. Hubungkan
2 titik pertemuan antara grafik ke-1 dengan 2 garis tegak paling tipis yang
mengapit garis tegak paling tebal (yang bertanda !)
2. Buatlah
tanda persilangan garis itu pada garis tegak paling tebal pertama dengan pensil
3. Lakukan
kembali langkah pertama dan kedua pada 4 garis tebal berikutnya sehingga
ditemukan 5 buah titik silang pada garis tegak paling tebal
4. Hubungkan
kelima titik silang tersebut sehingga didapatkan grafik ketiga. Warna untuk
grafik ketiga: Anak (0-100)= merah; remaja (50-150)= hijau; dewasa normal
(100-200)= biru; dewasa istimewa (150-250)= hitam
Menghitung Mean
1. Rumus:
jumlah prestasi : 20
2. Cantumkan
rata-rata itu pada grafik dengan membuat garis dari 3 menit ke-19 sampai ke-20
dengan bolpen sesuai warna grafik ke-3
3. Tuliskan
bilangan rata-rata itu di sebelah kanan garis yang dibuat
Menghitung Tinggi
1. Gunakan
bolpen biru
2. Cari
jumlah tiap tiga menit yang tertinggi, beri tanda ↑ di bawahnya
3. Cari
jumlah tiap tiga menit yang terendah, beri tanda ↓ di bawahnya
4. Kurangkan
jumlah tertinggi dengan jumlah terendah, tulis hasilnya pada kolom tinggi
sesuai norma
Menentukan tempat
puncak
1. Gunakan
bolpen biru
2. Jumlah
tiga menit tertinggi merupakan puncak prestasi
3. Carilah
pada 3 menit yang keberapa puncak itu terjadi (lihat angka 1-20 di atas grafik)
4. Tulis
puncak itu pada kolom tempat puncak sesuai norma
5. Jika
terdapat lebih dari 1 puncak, semua puncak harus dituliskan pada tempatnya
sesuai norma
Menghitung penyimpangan
1. Gunakan
bolpen biru
2. Hitung
hanya pada kolom ke-3 sampai ke-18
3. Cari
selisih antara grafik dasar (warna biru/ hitam untuk dewasa) dengan grafik rata-rata
(warna merah). Hasil merupakan bilangan mutlak dan tulis di atas tiap kolom.
4. Cari
rata-rata simpangan
Menghitung kesalahan
1. Gunakan
bolpen biru
2. Yang
dihitung adalah kesalahan yang terjadi pada kolom ke-13 sampai ke-20
3. Rumus:
4. Tulis
hasilnya pada kolom kesalahan sesuai norma
5. Jika
jumlah prestasi ≥ 4000 hitung juga kesalahan pada kolom 39 & 40
Rumus
Menghitung
pembetulan
1. Gunakan
bolpen biru
2. Yang
dihitung hanya pembetulan yang dilakukan pada kolom ke-13 sampai ke-20
3. Rumus
4. Tulis
hasilnya di kolom pembetulan sesuai norma
INTERPRETASI/DIAGNOSIS
TES PAULI
1. Kesiap-siagaan:
titik awal
2. Penyesuaian
diri : jumlah keseluruhan/grafik keseluruhan
3. Stabilitas
emosi : penyimpangan
4. Daya
tahan : jumlah keseluruhan/jalannya grafik scr keseluruhan
5. Energi
kerja : jumlah keseluruhan
6. Ketelitian
: jumlah kesalahan/jumlah pembetulan
7. Konsentrasi
: jumlah keseluruhan/jumlah kesalahan & pembetulan
8. Kemauan
: jumlah keseluruhan/jalannya grafik atau ketinggian (kalo hasilnya dibawah)
9. Pengarahan
energi kerja : titik akhir harus lebih tinggi dari titik awal
Pedoman Menafsirkan Tes
Pauli
1. Mula-mula
tetapkan dulu taraf Pauli (jumlah dan grafiknya)
2. Kemudian
interpretasikan dari grafik, bergerak dari kiri ke kanan
3. Setelah
itu mulai dari aspek yang menonjol dari subjek atau ciri khas subjek
Menetapkan Taraf Pauli
1. Taraf
Pauli dilihat dari jumlah total dan bentuk grafik
2. Jumlah
menunjukkan kesediaan kerja dan potensi yang dimiliki
3. Grafik
menunjukkan kualitas kerja, yaitu bgmn penyebaran tenaganya (daya tahan)
terlihat dari menanjak atau tidaknya pada kurun waktu selanjutnya
Taraf Pauli atau Taraf
Keseluruhan
1. Baik
(++): Jumlah besar (rata-rata ke atas) --- Grafik menanjak
2. Buruk
(--): Jumlah kecil di bawah rata-rata --- Grafik lebih banyak menurun atau
campuran (cenderung ke arah buruk)
3. (+-)
dan (-+): Bila grafik atau jumlahnya negatif, maka diinterpretasikan secara
terpisah antara jumlah dan grafik. Hati-hati terhadap kontraindikasi!
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tes
pauli sebenarnya adalah perbaikan dan penyempurnaan dari tes Krapelin yang
disusun oleh Emil Kraepelin. Emil Kraepelin seorang psikiater akhir abad 19
menciptakan alat tes kraepelin yang digunakan sebagai alat bantu untuk
mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer dan dementia. Tes ini sangat
sederhana, siapapun yang bisa menghitung dapat mengikuti tes ini. Pada periode
tidak lama selanjutnya pada tahun 1938 Prof. Dr. Richard Pauli bersama Dr.
Wilhelm Arnold serta Prof. Dr. Vanmethod memperbaharui tes Kraeplin tadi
sehingga dapat meningkatkan suatu “check method” yang sangat menguntungkan dan
dapat dipercaya. Metode ini disempurnakan sedemikian rupa oleh Prof. Dr. Pauli
sehingga memungkinkan untuk mendapatkan data tentang kepribadian. Richard Pauli
membuat tes Kraeplin tersebut sebagai tes yang distandarisasikan, dan setelah
Pauli meninggal pada tahun 1951, tes yang di standarisasikan tersebut dinamakan
tes Pauli.
B. SARAN
untuk para pembuat makalahh berikutnya haruslah lebih di
persiapkan dan memberikan referensi yang lebih luas lagi dari apa yang
telahkami tulis ini. Semakin banyak dan semakin luas dari yang di kaji maka
akan semakin faham dan maksimal apa yang di tulisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Esty Aryani Safitry,2018, Asasmen teknik tes dsn non tes.CV IRDH
https://www.psychologymania.com/2011/08/tes-pauli.html
diakses pada 14.38 wib
@Ismail1841040268-BKID-ASESMEN_TES_DAN_NON_TES
No comments:
Post a Comment