Thursday, October 29, 2020

MAKALAH BENTUK-BENTUK MEDIA BKI

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Bentuk-Bentuk Media Bki ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Hammi Latifah, MA selaku Dosen mata kuliah Konseling Keluarga UIN Raden Intan Lampung, yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Bentuk-Bentuk Media Bki. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

        Bandar Lampung, 26 Oktober 2020

 

Penulis


 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

 

BAB 1 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang..................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah................................................................................. 1

C.     Tujuan .................................................................................................. 1

 

BAB II PEMBAHASA

A.     Bentuk Media Cetak BKI.................................................................... 2

B.     Bentuk Media Audio Bki..................................................................... 6

C.     Bentuk Media Visual BKI................................................................... 12

D.     Bentuk Media Komputer Digital Bki................................................... 13

E.      Media Aktifitas.................................................................................... 16

 

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan .......................................................................................... 17

 

DAFTAR PUSTAKA


 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Bimbimbingan dan konseling adalah sebuah layaan yang di berikan oleh seorang konselor terhadap seorang klienya yang dilakukan bisa secara bertahap hingga masalah yang dimiliki si klien dapat di selesaikan permasalahan tersebut.

Konselor dalam upaya mebantu untuk menyelesaikan permasalahan yang dmiliki sang klien konselor harus menyusun rencana, serta layanan apa yang harus disiapkan dalam upaya membantu sang klien tersebut untuk menyelesaika permasalahanya serta media apa yang cocok dan dapat digunakan dalam upaya proses konselng tersebut.

Didalam makalah ini kami mencoba untuk menguraikan secara singkat bentuk bentuk media bimbingan dan konseing  islam yang kami telah dapat kami rumuskan dalam bentuk rumusan  masalah selanjutnya.

 

B.     Rumsan Masalah

1.      Bagai mana bentuk media cetak bki.?

2.      Bagai mana bentuk media audio bki.?

3.      Bagai mana bentuk media visual bki.?

4.      Bagai mana bentuk media komputer digital bki.?

5.      Baaimana bentuk media aktivitas.?

 

C.    Tujuan

1.      Mengetahui Bagai mana bentuk media cetak bki.

2.      Mengetahui Bagai mana bentuk media audio bki.

3.      Mengetahui Bagai mana bentuk media visual bki.

4.      Mengetahui Bagai mana bentuk media komputer digital bki.

5.      Mengetahui Baaimana bentuk media aktivitas.

 


 

BAB II

PEMBAHSAN

 

A.    Bentuk Media cetak BKI

Media cetak merupakan media tertua yang ada dimuka bumi. Media cetak berawal dari media yang disebut dengan Acta Diuna dan Acta Senatus dikerajaan romawi, kemudian berkembang pesat setelahJohanes Guttenberg menemukan mesin cetak hingga kini sudahberagam bentuknya, seperti surat kabar, tabloid, dan majalah.Media cetak adalah segala barang cetak yang dipergunakansebagai sarana penyampaian pesan seperti yang sudah disebutkansebelumnya macam-macam media cetak pada umumnya.

1.      Sejarah Media Cetak

Penemu pertama Media Cetak adalah Johannes Gutenberg padatahun 1455 terutama di Negara Eropa. Perkembangan awal terlihat daripenggunaan daun atau tanah liat sebagai medium, bentuk media sampaipercetakan. Gutenberg mulai mencetak Bible melalui teknologi cetakyang telah ditemukannya. Teknologi mesin cetak Gutenberg mendorongjuga peningkatan produksi buku menjadi hitungan yang tidak sedikit.Teknologi percetakan sendiri menciptakan momentum yang justrumenjadikan teknologi ini semakin mendorong dirinya untuk berkembangblebih jauh.[1]

 

2.      Kelebihan dan Kelemahan Media Cetak

  1. Kelebihan Media Cetak

Setiap media memiliki kelebihan masing-masing, media cetak jugamemiliki kelebihan dibanding media elektronik. Kelebihan media cetaksecara umum dibanding media elektronik terletak dari “daya tahan”informasi. Dari berbagai jenis media massa, media cetak memilikikelebihan yang tidak dimiliki oleh media lain. hasil cetakan tersebutpermanen dan bisa disimpan sehingga pembaca bisa mengulanginyasampai mengerti isi pesan yang disampaikan, tanpa biaya tambahan.

 

  1. Kelemahan Media Cetak

1)      Lambat dan Tidak Langsung

Kelebihan media elektronik sebenarnya merupakan kelemahanmedia cetak. Informasi media cetak tidak bisa cepat dan langsung.Berita media cetak baru kaan diterima khalayak sesuai periodesasinya.Surat kabar harian terbit setiap hari, informasinya diterima publik sehari hanya sekali, tabloid atau majalah mingguan berartiinformasinya diterima masyarakat seminggu sekali. Hal ini membuatpara pembaca media cetak mengalami sedikit penghambatan dalaminformasi.

  1. Manfaat Media Cetak

1)      Ekonomis

Komunikasi yang bersifat fundamental ini memiliki fungsi untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat. Komunikasi membutuhkan bantuan media komunikasi untuk mencakup khalayak luas, yaitu salah satunya dengan menggunakan media komunikasi cetak. Media komunikasi cetak bersifat umum karena dikonsumsi oleh khalayak luas.

Selain itu, harga untuk menggunakan media cetak sebagai media penyampaian informasi terbilang murah atau ekonomis untuk seluruh kalangan masyarakat baik masyarakat kalangan atas maupun menengah ke bawah. Waktu yang diperlukan untuk memperoleh informasi juga menjadi ekonomis karena penjual surat kabar saat ini sudah banyak ditemui seperti di pinggir jalan maupun di toko buku.

2)      Mudah untuk dipahami

Media komunikasi cetak bermanfaat karena mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat. Informasi yang disampaikan juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat, sehingga mencegah terjadinya kesalahpahaman dan permasalahan komunikasi lainnya. Huruf dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah penulisan jurnalistik dan informasi dirincikan secara detail.[2]

 

3)      Mudah didapatkan di daerah mana pun

Surat kabar yang dihasilkan dari media komunikasi cetak ini mudah didapatkan di berbagai daerah termasuk ke daerah pelosok. Target utama media cetak adalah untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu, surat kabar banyak dijumpai di kota-kota kecil. Harga yang terjangkau membuat masyarakat lebih mudah memperoleh informasi. (Baca juga: Pengertian Media Massa)[3]

4)      Tidak bergantung pada koneksi jaringan

Media komunikasi cetak ini tidak tergantung pada jaringan koneksi seperti media komunikasi digital. Media komunikasi cetak memiliki manfaat yang tidak bergantung terhadap kecanggihan teknologi seperti sinyal jaringan internet.

5)      Praktis

Surat kabar dan media komunikasi cetak lainnya terbilang sebagai media komunikasi yang praktis karena mudah dibawa kemana saja.

Selain itu, surat kabar juga mudah untuk dibaca pada waktu yang fleksibel dimana pun dan kapan pun. Bentuk fisik informasi berupa cetak ini praktis karena isi informasi dalam satu hari dirangkum dalam surat kabar. Hal ini yang membedakan dengan bentuk informasi digital yang memberikan informasi setiap saat, sehingga pembaca membutuhkan waktu yang realtif lama untuk membaca.

6)      Aktual dan faktual

Surat kabar yang sering dijumpai masyarakat ini menyajikan isi infomasi yang lengkap, faktual, dan aktual. Informasi yang disampaikan sudah terpercaya sesuai dengan informasi yang sedang berkembang di masyarakat. Hal ini menjadikan surat kabar tetap eksis sampai saat ini karena tidak mengandung unsur informasi yang menipu pembacanya.

Informasi yang disampaikan dalam bentuk tulisan tersebut dibuat secara detail, singkat, padat, dan bersifat menyeluruh artinya informasi yang ditulis telah mewakili seluruh fenomena yang ada di lingkungan masyarakat pada saat itu.

7)      Dapat koleksi

Bentuk fisk dari media komunikasi ini seperti surat kabar mudah disimpan untuk dibaca lagi di lain waktu. Media komunikasi cetak ini bermanfaat untuk seorang yang senang mengoleksi informasi-infomasi yang dianggap menarik di surat kabar tersebut

 

  1. Tujuan Media Cetak

1)      . sebagai sarana untuk menyebarkan informasi atau message yang berasal dari source kepada receiver atau penerima. Komunikasi cetak berkembang dari fungsinya dari penyebar informasi menjadi sebuah ladang bisnis yang menguntungkan di jaman ini.

2)      . mudah untuk di jangkau oleh segala lapisan masyarakat, membuat era komunikasi cetak ini masih menjadi pilihan dan dapat terus eksis dan berkembang si jaman komunikasi interaktif ini. Masyarakat tidak perlu membeli perangkat tambahan seperti handphone atau komputer, atau memerlukan jaringan internet untuk dapat menikmati atau mendapatkan informasi. Selain itu perkembangan informasi yang cepat dan penyebaran dan keakuratan informasi yang ditawarkan dalam era komunikasi interaktif apalagi dengan sumber yang tidak terpercaya, biasanya dipertanyakan, namun bukan berarti informasi yang disajikan lewat komunikasi interaktif tidak akurat, akan tetapi masyarakat Indonesia berpikir jika suatu informasi didapatkan dari sebuah media cetak yang memiliki kredibilitas dan kepercayaan yang tinggi oleh masyarakat dan dianggap informasi tersebut telah disajikan secara objektif sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

 

  1. Media Cetak dalam Layanan BK

1)      Media adalah sesuatu berupa peralatan yang dapat dipakai dan dimanfaatkan untuk merangsang perkembangan dari berbagai aspek baik itu fisik. Motoric, social,emosi kognitif, kreatifitas dan bahasa sehingga mampu mendorong dan memudahkan terjadinya proses belajar mengajar. Sehinga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima baik oleh penerima pesan melalui media yang digunakan. Dalam melaksanakn proses layanan Bimbingan dan Konseling juga membutuhkan media sehingga dapat membantu dan mempermudah para konselor dalam pelaksaan Layanan BK.

Media dalam bimbingan dan konseling sebagai hal yang digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan berbagai kegiatan  BK, namun dalam perkembangan media BK tidak sebatas untuk perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan berbagai kegiatan bimbingan dan konseling, tetapi memiliki makna lebih luas yaitu segala alat bantu yang dapat digunakan dalam pelaksanaan program BK.

Ada beberapa jenis media dalam program BK yaitu :

a)      Media untuk menyampaikan informasi

b)      Media sebagai alat (pengumpul data dan penyimpan data)

c)      Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information

d)     Media sebagai Biblioterapi

e)      Media sebagai alat menyampaikan laporan

 

B.     Bentuk media audio bki

a.      Pengertian Media Audio

Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

2)      Media Audio Menurut Sadiman (2005:49), adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang–lambang auditif, baik verbal ( kedalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.

3)      Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar – mengajar.

Media audio mempunyai sifat khas yaitu:

a)      Hanya mengandalkan suara (indera pendengar).

b)      Personal.

c)      Cendrung satu arah.

d)     Mampu menggugah imajinasi.

4)      Jadi, dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

 

b.      Tujuan Dan Kegunaan Media Audio

1.      Tujuan media audio

a.       Tujuan kognitif: media audio dapat digunakan untuk mengejar pengenalan kembali dan pembedaan rangsangan audio yang relevan.

b.      Tujuan psikomotor: program audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan.

c.       Tujuan afektif: suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara dan suara narator.

2.      Kegunaan, untuk:

a.       Mengembangkan keterampilan mendengar dan evalusasi apa yang telah didengar.

b.      Mengtur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.

c.       Menjadikan model yang akan ditiru siswa.

d.      Menyiapkan variasi menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.

e.       Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui audio, dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Bersifat fleksibel, portable dan relatif terjangkau.

 

c.       Cara Pemanfaatan Media Audio Dalam Bk

1.      Karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yanh kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang dimana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari.

2.      Materi yang ada di program audio maupun radio hendaknya mampu memotivasi siswa agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai.

3.      Adanya jadwal atau acara tatap muka yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didik gunanya mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas.

 

d.      Kelebihan dan Keterbatasan Media Audio

 Sama halnya dengan media lain, media audio juga memilikikelebihan dan keterbatasan yang khas. Kelebihannya menurut Andersonantara lain:

a.       Materi sudah tetap dan terpaterib.

b.      Produksi dan reproduksi ekonomis dan mudah didistribusikanc.

c.       Peralatan program audio lebih murah dibandingkan dengan peralatanmedia audiovisual laind.

d.      Memungkinkan siswa/konseli untuk belajar secara mandirie.

e.       Pada alat tertentu dapat diatur jeda untuk keperluan interaksif.

f.       Suasana dan perilaku konseli dapat dipengaruhi.

Selain kelebihan tersebut Anderson juga menguraikan keterbatasanmedia audio, antara lain

a.       Pemutaran media audio dalam waktu yang lama dapat menimbulkankebosananb.

b.      Perbaikan rekaman induk membutuhkan waktu dan biaya yang besarc.

c.       Masalah pendistribusian dan penyelarasan saat media audiodisertakan dengan media laind.

d.      Pengembangan naskah audio yang baik dapat menyita waktu danmembutuhkan keterampilan khususe.

e.       Sukar menyesuaikan kecepatan dengan daya konseli/siswaf.

f.       Penggunaan media audio yang tidak selaras dengan media lain akanmembingungkan konseli.

Konselor/guru bimbingan dan konseling hendaknya dapat menggunakan media audio (maupun media lain) secara proporsional.Penggunaan media yang berlebihan malah dapat mengaburkan isimateri/pesan yang hendak disampaikan sehingga tujuan layanan tidak tercapai secara efektif dan efisien. Apabila demikian, perlu dikembalikanpada prinsip awal bahwa media audio digunakan untuk membantuefektivitas dan efisiensi layanan, bukan malah berkutat pada penggunaansuatu media audio yang pada akhirnya malah mengaburkan layanan.

 

e.       Penggunaan Media Audio Dalam Layanan BK

Penggunaan Media Audio dalam Layanan Bimbingan dan KonselingMedia audio dalam layanan bimbingan dan konseling dapatdigunakan dalam layanan bimbingan kelompok besar, layananbimbingan kelompok kecil, layanan konseling individual, maupunlayanan konseling kelompok. Media audio dapat berisi materi utamaataupun sebagai pendukung terciptanya suasana yang kondusif bagipenyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. Dalampenyajiannya, media audio dapat difungsikan sebagai media tunggal,sebagai media utama yang didukung media visual, ataupun disajikansebagai pendukung media visual. Namun, saat ini sukar dijumpai materiyang dikemas dalam format audio karena pada umumnya sudahmendayakan media audiovisual yang dipandang dapat lebihmemudahkan siswa dalam memahami materi/pesan. Meskipun begitu,efektivitas media audio dalam layanan bimbingan dan konseling tetapberperan penting, misalnya sebagai efek suara dan backsound yang membangun suasana tertentu, sebagai musik terapi, atau sebagai mediapenyampai pesan yang membantu kerja konselor/guru bimbingan dankonseling.Media audio dapat sangat membantu konselor/guru bimbingan dankonseling dalam proses pengumpulan data/informasi. Konselor/gurubimbingan dan konseling dapat merekam proses wawancara atassiswa/konseli, merekam dialog dalam konseling kelompok, maupunmerekam aktivitas lain seperti pembacaan puisi, sandiwara, ataupunbakat suara siswa/konseli. Informasi-informasi tersebut sangatlahberguna dalam proses dan penentuan arah layanan bimbingan dan konseling kepada konseli. Selain itu informasi tersebut juga dapatdigunakan sebagai penguat atau bukti kepada pihak lain. Misalnya,konselor menayangkan rekaman wawancara konseli kepada pihak lainuntuk keperluan konsultasi, konferensi kasus, maupun alih tangan kasus.Semuanya dimaksudkan untuk kepentingan konseli dan dalam rangkamemberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada konseli. Secara umum,pemanfaatan media audio dalam layanan BK dapat disajikan melalui gambar

 

 

 

 

 

 

 


Bimbingan dan konseling dapat memanfaatkan mediaaudio dalam proses konseling. Melalui media audio sebagai pemutarmusik, maka musik tersebut dapat dimanfaatkan melalui beberapateknik, misalnya (1) sebagai stimulus emosi, (2) pengalaman estetis (3)untuk relaksasi dan imajinasi, (4) ekspresi diri, (5) dan sebagai mediapengalaman berkelompok. Musik dapat digunakan untuk menurunkantingkat stress, mengalihkan dari rasa takut, cemat, tegang, mengaktifkanendorphin yang berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit, membantumenjadi rileks, membantu memusatkan perhatian, menumbuhkaninspirasi, serta memperbaiki sistem kimia tubuh. Bahkan kesadaran akanpenggunaan musik untuk meningkatkan kecerdasan emosional juga muncul dalam tulisan John Pellittery yang berjudul The Use of Music to Facilitate Emotional Learning”

Media audio dapat digunakan untuk memutar musik sebagai salahsatu alternatif terapi maupun pengantar relaksasi. Beberapa jenis musikmemiliki tingkat efek yang berbeda-beda, namun secara umum musikstimulatif dapat memacu dan mempercepat detak jantung dan tekanandarah, sedangkan musik-musik relaksasi bekerja sebaliknya. Musik inimempengaruhi detak jantung, tekanan darah, pernapasan, suhu kulit,aktivitas arus listrik pada permukaan kulit, gelombang otak, perubahanmetabolisme, peningkatan energi otot, dsb. Pengetahuan konselortersebut selanjutnya dipadukan dengan informasi yang diperoleh dalamassesmen sehingga konselor dapat memilih musik mana yang cocokuntuk karakteristik dan kondisi konseli.Murotal Qur’an, misalnya, dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam menerapi konseli.

Pemanfaatan media audio dalam layanan bimbingan dan konselingdapat pula melalui siaran radio, baik dalam lingkup radio sekolahmaupun dalam lingkup yang lebih luas. Konselor/guru bimbingan dankonseling hendaknya dapat memilih materi yang menarik dan dapatdinikmati secara luas. Prinsip yang hendaknya diperhatikan dalammenyusun materi siaran radio antara lain pemilihan materi yang menarik,pemilihan topik yang relevan dengan kebutuhan pendengar/sasaran,materi yang disajikan secara runtut, penyajian materi secara hidup danmenarik, memperhatikan pemberian reinforcement/ penguatan pesan,serta mengelola materi yang didasarkan pada kecerdasan, perasaan, dan imajinasi pendengar.  Proses pembuatan materi relatif lebih mudahdibandingkan dengan upaya penyajiannya. Pemilihan materi yang tepatseyogyanya diikuti dengan cara penyajian yang tepat pula. Konselor/gurubimbingan dan konseling hendaknya dapat mengatur ritme, kejelasanpelafalan, dan tinggi rendah nada sehingga mudah dipahami dan enakdidengar. Tanpa kecakapan tersebut, materi yang bagus akan kurangdapat diserap secara optimal

 

C.    Bentuk Media visual BKI.

a.      Media Audio Visual

Media Audio-visual adalah media penyampai informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual (gambar). Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua karakteristik tersebut. Selanjutnya media audio-visual dibagi dua yaitu: a) Audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film bingkai suara, dan cetak suara; b) audio-visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan Video cassette. Pembagian lain dari media audio-visual adalah: a) audio-visual murni, yaitu baik unsur suara maupun gambar berasal dari satu sumber seperti film video cassette; b) audio-visual tidak murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambar berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.

Media ini dibagi lagi ke dalam dua kategori, yaitu:

  1. Audio-visual diam yaitu: media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti: film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara.
  2. Audio-visual gerak yaitu: media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti: film suara dan video-caset, televisi, OHP, dan komputer. Syaiful Bahri (2002:141).
  1. Karakteristik media Audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu media audio dan visual, Yusufhadi Miarso dalam Atoel (2011:18).

      Djamarah S. B, dkk, (Juliantara, 2010:22) menyatakan bahwa sebagai alat bantu (media pembelajaran) dalam pendidikan dan pengajaran. Media audio-visual mempunyai sifat sebagai berikut:

1)      Kemampuan untuk meningkatkan persepsi.

2)      Kemampuan untuk meningkatkan pengertian.

3)      Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.

4)      Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai

5)      Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan)

6)      Dengan menggunakan media audio-visual, pembelajaran akan memberikan pengalaman langsung dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan untuk siswa.

  1. Jenis Media Audio-visual

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2007:124) media audiovisual dibagi menjadi dua yaitu:

a.       Audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti bingkai suara (sound slide).

b.      Audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar bergerak seperti film dan video. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Film dan video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

  1. Kelebihan Media Audio-visual

Atoel (2011:20) menyatakan bahwa media audio-visual memiliki beberapa kelebihan atau kegunaan, antara lain:

1)      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan).

2)      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model.

Media audio-visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.

 

D.    Bentuk Media komputer digital BKI.

Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber, sumber yang berbasis mikro-prosesor sebagai jantung pemroses data. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dua teknologi lainnya adalah pada penyimpanan informasi atau materi yang di format dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada konseli atau klien. Aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pendidikan termasuk praktek bimbingan konseling dapat berupa penyajian materi bimbingan dan konseling islam secara bertahap atau tutorial, drills and practice (latihan untuk membantu klien menguasai materi bimbingan dan konseling yang dilakukan), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari konseli), konsultasi dan interaksi (melalui milis dan jeraring sosial via internet) dan basis data (sumber yang dapat membantu konseli menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan masingmasing) serta untuk arsip konselor tentang berbagai data konseli untuk memudahkan dalam penyusunan bank data konseli yang komplit.

Media digital berbasis komputer berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif dan visual, serta interaktif yang juga melibatkan gerak. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media digital komputer dan dapat diaplikasikan dalam program bimbingan konseling islam baik secara individu, kelompok atau masyarakat luas. Media tersebut antara lain internet (email, milis, blog, jejaring sosial, website, penyimpanan data, dan ebook). Alat media yang sering digunakan untuk menyajikannya dalam bimbingan konseling islam adalah seperangkat komputer yang terhubung ke internet, laptop atau netbook serta modem untuk akses internet dan handphone yang juga sudah terkoneksi ke internet.

Komputer mampu menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan lainnya, seperti CD player, video compac disc (VCD atau DVD) dan audio. Di samping itu komputer dapat merekam, menganalisis dan memberi reaksi kepada respon yang diinput oleh pemakai seperti konseli. Menurut Arsyad pemanfaatan komputer untuk pendidikan dikembangkan dalam berbagai format mulai dari proses penyimpanan data konseli, pengendalian fungsi media audio dan audio visual, bahkan media cetak. Semuanya dapat ditangani komputer, baik proses desain dan pembuatan, sampai pengelolaan dan follow up pengembangan program bimbingan konseling islam yang akan, sedang dan terus dilangsungkan. Komputer juga digunakan dalam mengadministrasikan tes dan pengelolaan administrasi manajemen organisasi seperti sekolah dan program-programnya.

  1. Teknologi Komputer/Digital  Dalam Bimbingan Dan Konseling

Bimbingan dan konseling (BK) di Indonesia merupakan layanan yang sedang berkembang dalam dunia pendidikan. Salah satu hal yang ikut berperan dalam mengembangkan bimbingan dan konseling di Indonesia adalah perkembangan teknologi Komputer/Digital.[4]

    Kemajuan Komputer/Digital memberikan kemudahan dalam berbagai hal, misalnya dapat mempermudah proses komunikasi, serta menghemat biaya jika ingin melakukan hubungan dengan orang lain yang jaraknya jauh. Karakteristik utama dari Komputer/Digital  itu sendiri mencakup software dan hardware yang digunakan untuk memperoleh, menyebarkan,memproses ataupun menyimpan berbgai informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan. Sesuai dengan karakteristik Komputer/Digital,  maka peranan  Komputer/Digital dalam bimbingan dan konseling sangatlah banyak, diantaranya mempermudah dalam merencanakan dan merancang pelayanan bimbingan dan konseling, memproses data terkait pelayanan bimbingan dan konseling, menciptakan aplikasi dalam membantu pelayanan bimbingan dan konseling, mengolah data pelayanan bimbingan dan konseling, dan masih banyak hal yang bermanfaat bagi terlaksananya bimbingan dan konseling yang efektif.

 Dahulu bimbingan konseling masih diartikan sebagai hubungan face to face yaitu ketika konselor bertemu langsung dengan konseli, saat ini dengan kemudahan dan perkembangan konseli dari tempat yang sangat jauh dapat berhubungan secara langsung dengan Komputer/Digital yang memungkinkan, semisal telpon, video call, pesan singkat ataupun email, tampilan video, power point, video, dll.

    Kondisi tersebut tentunya merubah konsep awal yaitu konsep bimbingan dan konseling yang face to face harus menyesuaikan dengan perkembangan Komputer/Digital yaitu konseling dapat dilakukan dengan berbagai media Komputer/Digital yang sedang berkembang. Bimbingan dan konseling yang demikian maka tidak lagi terikat dengan konsep lama dan lebih pada suatu invoasi pelayanan BK. Perkembangan  Komputer/Digital yang semakin canggih ini secara langsung dapat mendukung proses pemberian layanan BK yang lebih kreatif, menarik dan inovatif. Layanan BK yang sifatnya inovatif sudah tentunya dapat membangkitkan dan meningkatkan nilai tambah bagi pelayanan BK tujuan layanan dapat tercapai dengan baik.[5]

Dengan demikian, keberadaan Komputer/Digital sangat dibutuhkan dalam mendukung pelayanan bimbingan dan konseling. Kondisi tersebut juga diperkuat dalam konsep BK komprehensif dimana kedudukan teknologi Komputer/Digital dalam bimbingan dan konseling masuk ke dalam berbagai layanan dalam bimbingan dan konseling. Ini berarti bahwa teknologi Komputer/Digital menjadi salah satu sarana bagi terlaksananya layanan bimbingan dan konseling.

 

E.       Media Aktifitas

Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media atau obyek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Sedikitnya ada dua macam interaksi.

Interaksi yang pertama adalah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi isian angket atau inventory pada program aplikasi tertentu dengan menggunakan komputer. Melalui interaksi ini pada akhirnya siswa mampu memahami diri dan memecahkan masalahnya, misalnya program pemahaman minat, program pengembanan diri, program konseling interaktif dan sebagainya.[6]

Bentuk interaksi yang kedua ialah mengatur interaksi antara siswa secara teratur sebagai contoh berbagai permainan atau dinamika kelompok yang digunakan pada bimbingan klasikal dan konseling kelompok.[7]

 


 



 

DAFTAR PUSTAKA

 

39Pellitteri, John. (2005).“The Use of Music to Facilitate EmotionalLearning”.  Emotionally Inteligent School Counseling. John Pellitteri (ed).New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Anderson, Ronald H. (1987).Pemilihan dan Pengembangan Media untukPembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers.

Arsyad, Azhar. (2006). Metode Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asnawir dan Usman, M. Basyiruddin. (2002). Media Pembelajaran.Jakarta:Ciputat Pers.

Azhar Arsyad. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa , (Jakarta: Penerbit Airlangga), Edisi Kedua ,

Djohan. (2006).Terapi Musik, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Galangpress.(2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Best Publisher.

Hasan Basri A. Said, “Peran Media Dalam Layanan Bimbingan Konseling Islam Di Sekolah Jurnal Dakwah, Vol. XI No. 1, Januari-Juni (2010)

http://rennyoktarina. Blogspot.com/p/pengertian-media-audio.html.

Ibrahim dan Syaodih, Nana. (1996) Perencanaan Pengajaran.  Jakarta:Rineka Cipta.

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jrnalistik, (Bogor Selatan: Ghalia Indonesia 2008), cetpertama,

Prof. Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta.

Sadiman. (2012). Media Pembelajaran. Diakses melalui http://mp-bahri.blogspot.com/

Setiawan, M. Andi, Peranan Teknologi Informasi Dalam Bimbingan Dan Konseling”, Bitnet Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, , Volume 1 Nomor 1, (46-49) ISSN : 2502-1923. 2016

Sudjana & Rivai. Media Audio untuk Pengajaran. http://echylizn.blogspot.com/2009/06.media - audio.html.

Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya , Yogyakarta: Graha Ilmu 2010, cet pertama,



No comments:

Post a Comment

  Nilai, Norma dan Etika dalam Komunikasi Antar Pribadi KATA PENGANTAR          Puji syukur kehadirat Allah SWT yang saat ini ma...