KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Bentuk-Bentuk Media Bki ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
ibu Hammi Latifah, MA selaku Dosen
mata kuliah Konseling Keluarga UIN Raden Intan Lampung, yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Bentuk-Bentuk Media Bki. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.
Bandar Lampung, 26 Oktober 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan
.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASA
A.
Bentuk Media Cetak BKI.................................................................... 2
B. Bentuk
Media Audio Bki..................................................................... 6
C.
Bentuk Media Visual BKI................................................................... 12
D.
Bentuk Media Komputer
Digital Bki................................................... 13
E.
Media Aktifitas.................................................................................... 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
.......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bimbimbingan
dan konseling adalah sebuah layaan yang di berikan oleh seorang konselor
terhadap seorang klienya yang dilakukan bisa secara bertahap hingga masalah
yang dimiliki si klien dapat di selesaikan permasalahan tersebut.
Konselor
dalam upaya mebantu untuk menyelesaikan permasalahan yang dmiliki sang klien
konselor harus menyusun rencana, serta layanan apa yang harus disiapkan dalam
upaya membantu sang klien tersebut untuk menyelesaika permasalahanya serta
media apa yang cocok dan dapat digunakan dalam upaya proses konselng tersebut.
Didalam
makalah ini kami mencoba untuk menguraikan secara singkat bentuk bentuk media
bimbingan dan konseing islam yang kami
telah dapat kami rumuskan dalam bentuk rumusan
masalah selanjutnya.
B.
Rumsan
Masalah
1. Bagai
mana bentuk media cetak bki.?
2. Bagai
mana bentuk media audio bki.?
3. Bagai
mana bentuk media visual bki.?
4. Bagai
mana bentuk media komputer digital bki.?
5. Baaimana
bentuk media aktivitas.?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
Bagai mana bentuk media cetak bki.
2. Mengetahui
Bagai mana bentuk media audio bki.
3. Mengetahui
Bagai mana bentuk media visual bki.
4. Mengetahui
Bagai mana bentuk media komputer digital bki.
5. Mengetahui
Baaimana bentuk media aktivitas.
BAB II
PEMBAHSAN
A.
Bentuk
Media cetak BKI
Media
cetak merupakan media tertua yang ada dimuka bumi. Media cetak berawal dari
media yang disebut dengan Acta Diuna dan Acta Senatus dikerajaan romawi, kemudian
berkembang pesat setelahJohanes Guttenberg menemukan mesin cetak hingga kini
sudahberagam bentuknya, seperti surat kabar, tabloid, dan majalah.Media cetak
adalah segala barang cetak yang dipergunakansebagai sarana penyampaian pesan
seperti yang sudah disebutkansebelumnya macam-macam media cetak pada umumnya.
1. Sejarah Media Cetak
Penemu
pertama Media Cetak adalah Johannes Gutenberg padatahun 1455 terutama di Negara
Eropa. Perkembangan awal terlihat daripenggunaan daun atau tanah liat sebagai
medium, bentuk media sampaipercetakan. Gutenberg mulai mencetak Bible melalui
teknologi cetakyang telah ditemukannya. Teknologi mesin cetak Gutenberg
mendorongjuga peningkatan produksi buku menjadi hitungan yang tidak
sedikit.Teknologi percetakan sendiri menciptakan momentum yang justrumenjadikan
teknologi ini semakin mendorong dirinya untuk berkembangblebih jauh.[1]
2.
Kelebihan dan Kelemahan Media
Cetak
- Kelebihan Media Cetak
Setiap
media memiliki kelebihan masing-masing, media cetak jugamemiliki kelebihan
dibanding media elektronik. Kelebihan media cetaksecara umum dibanding media
elektronik terletak dari “daya tahan”informasi. Dari berbagai jenis media
massa, media cetak memilikikelebihan yang tidak dimiliki oleh media lain. hasil
cetakan tersebutpermanen dan bisa disimpan sehingga pembaca bisa
mengulanginyasampai mengerti isi pesan yang disampaikan, tanpa biaya tambahan.
- Kelemahan Media Cetak
1)
Lambat dan Tidak
Langsung
Kelebihan
media elektronik sebenarnya merupakan kelemahanmedia cetak. Informasi media
cetak tidak bisa cepat dan langsung.Berita media cetak baru kaan diterima
khalayak sesuai periodesasinya.Surat kabar harian terbit setiap hari,
informasinya diterima publik sehari hanya sekali, tabloid atau majalah mingguan
berartiinformasinya diterima masyarakat seminggu sekali. Hal ini membuatpara
pembaca media cetak mengalami sedikit penghambatan dalaminformasi.
- Manfaat Media Cetak
1)
Ekonomis
Komunikasi yang bersifat fundamental ini memiliki
fungsi untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat. Komunikasi membutuhkan
bantuan media komunikasi untuk mencakup khalayak luas, yaitu salah satunya
dengan menggunakan media komunikasi cetak. Media komunikasi cetak bersifat umum
karena dikonsumsi oleh khalayak luas.
Selain itu, harga untuk menggunakan media cetak
sebagai media penyampaian informasi terbilang murah atau ekonomis untuk seluruh
kalangan masyarakat baik masyarakat kalangan atas maupun menengah ke bawah.
Waktu yang diperlukan untuk memperoleh informasi juga menjadi ekonomis karena
penjual surat kabar saat ini sudah banyak ditemui seperti di pinggir jalan
maupun di toko buku.
2)
Mudah untuk
dipahami
Media komunikasi cetak bermanfaat karena mudah
dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat. Informasi yang disampaikan juga
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat, sehingga mencegah
terjadinya kesalahpahaman dan permasalahan komunikasi lainnya. Huruf dan tanda
baca yang sesuai dengan kaidah penulisan jurnalistik dan informasi dirincikan
secara detail.[2]
3)
Mudah
didapatkan di daerah mana pun
Surat kabar yang dihasilkan dari media komunikasi
cetak ini mudah didapatkan di berbagai daerah termasuk ke daerah pelosok.
Target utama media cetak adalah untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah. Oleh
karena itu, surat kabar banyak dijumpai di kota-kota kecil. Harga yang
terjangkau membuat masyarakat lebih mudah memperoleh informasi. (Baca juga:
Pengertian Media Massa)[3]
4)
Tidak
bergantung pada koneksi jaringan
Media komunikasi cetak ini tidak tergantung pada
jaringan koneksi seperti media komunikasi digital. Media komunikasi cetak
memiliki manfaat yang tidak bergantung terhadap kecanggihan teknologi seperti
sinyal jaringan internet.
5)
Praktis
Surat kabar dan media komunikasi cetak lainnya
terbilang sebagai media komunikasi yang praktis karena mudah dibawa kemana saja.
Selain itu, surat kabar juga mudah untuk dibaca pada
waktu yang fleksibel dimana pun dan kapan pun. Bentuk fisik informasi berupa
cetak ini praktis karena isi informasi dalam satu hari dirangkum dalam surat kabar. Hal ini yang membedakan
dengan bentuk informasi digital yang memberikan informasi setiap saat, sehingga
pembaca membutuhkan waktu yang realtif lama untuk membaca.
6)
Aktual dan
faktual
Surat kabar yang sering dijumpai masyarakat ini
menyajikan isi infomasi yang lengkap, faktual, dan aktual. Informasi yang
disampaikan sudah terpercaya sesuai dengan informasi yang sedang berkembang di
masyarakat. Hal ini menjadikan surat kabar tetap eksis sampai saat ini karena tidak
mengandung unsur informasi yang menipu pembacanya.
Informasi yang disampaikan dalam bentuk tulisan tersebut dibuat secara detail,
singkat, padat, dan bersifat menyeluruh artinya informasi yang ditulis telah
mewakili seluruh fenomena yang ada di lingkungan masyarakat pada saat itu.
7)
Dapat koleksi
Bentuk fisk dari media komunikasi ini seperti surat
kabar mudah disimpan untuk dibaca lagi di lain waktu. Media komunikasi cetak ini bermanfaat untuk seorang yang
senang mengoleksi informasi-infomasi yang dianggap menarik di surat kabar
tersebut
- Tujuan Media Cetak
1)
. sebagai sarana untuk menyebarkan informasi atau
message yang berasal dari source kepada receiver atau penerima. Komunikasi
cetak berkembang dari fungsinya dari penyebar informasi menjadi sebuah ladang
bisnis yang menguntungkan di jaman ini.
2) . mudah untuk di jangkau oleh segala lapisan masyarakat,
membuat era komunikasi cetak ini masih menjadi pilihan dan dapat terus eksis
dan berkembang si jaman komunikasi interaktif ini. Masyarakat tidak perlu
membeli perangkat tambahan seperti handphone atau komputer, atau memerlukan
jaringan internet untuk dapat menikmati atau mendapatkan informasi. Selain itu
perkembangan informasi yang cepat dan penyebaran dan keakuratan informasi yang
ditawarkan dalam era komunikasi interaktif apalagi dengan sumber yang tidak
terpercaya, biasanya dipertanyakan, namun bukan berarti informasi yang
disajikan lewat komunikasi interaktif tidak akurat, akan tetapi masyarakat
Indonesia berpikir jika suatu informasi didapatkan dari sebuah media cetak yang
memiliki kredibilitas dan kepercayaan yang tinggi oleh masyarakat dan dianggap
informasi tersebut telah disajikan secara objektif sesuai dengan fakta yang ada
di lapangan.
- Media Cetak dalam Layanan BK
1)
Media adalah
sesuatu berupa peralatan yang dapat dipakai dan dimanfaatkan untuk merangsang
perkembangan dari berbagai aspek baik itu fisik. Motoric, social,emosi
kognitif, kreatifitas dan bahasa sehingga mampu mendorong dan memudahkan
terjadinya proses belajar mengajar. Sehinga pesan yang ingin disampaikan dapat
diterima baik oleh penerima pesan melalui media yang digunakan. Dalam
melaksanakn proses layanan Bimbingan dan Konseling juga membutuhkan media
sehingga dapat membantu dan mempermudah para konselor dalam pelaksaan Layanan
BK.
Media dalam bimbingan dan konseling sebagai hal yang
digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor)
melaksanakan berbagai kegiatan BK, namun
dalam perkembangan media BK tidak sebatas untuk perantara atau pengantar ketika
guru BK (konselor) melaksanakan berbagai kegiatan bimbingan dan konseling,
tetapi memiliki makna lebih luas yaitu segala alat bantu yang dapat digunakan
dalam pelaksanaan program BK.
Ada beberapa jenis media
dalam program BK yaitu :
a)
Media untuk
menyampaikan informasi
b)
Media sebagai
alat (pengumpul data dan penyimpan data)
c)
Media sebagai
alat bantu dalam memberikan group information
d)
Media sebagai
Biblioterapi
e)
Media sebagai
alat menyampaikan laporan
B.
Bentuk
media audio bki
a.
Pengertian Media Audio
Media Dengar (Media Audio) adalah
alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media
Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). media
pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi
pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil
perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan
menggunakan sebuah alat pemutarnya.
2)
Media Audio Menurut Sadiman (2005:49), adalah media untuk
menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang–lambang auditif,
baik verbal ( kedalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun
non verbal.
3)
Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media
Audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar –
mengajar.
Media
audio mempunyai sifat khas yaitu:
a) Hanya mengandalkan suara (indera
pendengar).
b) Personal.
c) Cendrung satu arah.
d) Mampu menggugah imajinasi.
4)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu
sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi
pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat
perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan
menggunakan sebuah alat pemutarnya.
b.
Tujuan Dan Kegunaan Media Audio
1. Tujuan media audio
a. Tujuan kognitif: media audio dapat
digunakan untuk mengejar pengenalan kembali dan pembedaan rangsangan audio yang
relevan.
b. Tujuan psikomotor: program audio
dapat digunakan untuk mengajar keterampilan.
c. Tujuan afektif: suara mungkin dapat
diciptakan oleh musik latar, efek suara dan suara narator.
2. Kegunaan, untuk:
a.
Mengembangkan keterampilan mendengar dan evalusasi apa yang
telah didengar.
b.
Mengtur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
c.
Menjadikan model yang akan ditiru siswa.
d. Menyiapkan variasi menarik dan
perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau
sesuatu masalah.
e. Ciri utama dari media ini adalah
pesan yang disalurkan melalui audio, dituangkan dalam lambang-lambang auditif,
baik verbal maupun non verbal. Bersifat fleksibel, portable dan relatif
terjangkau.
c.
Cara Pemanfaatan Media Audio Dalam
Bk
1.
Karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yanh kurang
jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang dimana saja
dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan
tentang materi yang sedang mereka pelajari.
2.
Materi yang ada di program audio maupun radio hendaknya
mampu memotivasi siswa agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai
selesai.
3.
Adanya jadwal atau acara tatap muka yaitu pertemuan antara
pendidik dengan peserta didik gunanya mendiskusikan berbagai kesulitan yang
ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas.
d.
Kelebihan
dan Keterbatasan Media Audio
Sama halnya dengan media lain, media audio
juga memilikikelebihan dan keterbatasan yang khas. Kelebihannya menurut
Andersonantara lain:
a. Materi
sudah tetap dan terpaterib.
b. Produksi
dan reproduksi ekonomis dan mudah didistribusikanc.
c. Peralatan
program audio lebih murah dibandingkan dengan peralatanmedia audiovisual laind.
d. Memungkinkan
siswa/konseli untuk belajar secara mandirie.
e. Pada
alat tertentu dapat diatur jeda untuk keperluan interaksif.
f. Suasana
dan perilaku konseli dapat dipengaruhi.
Selain
kelebihan tersebut Anderson juga menguraikan keterbatasanmedia audio, antara
lain
a. Pemutaran
media audio dalam waktu yang lama dapat menimbulkankebosananb.
b. Perbaikan
rekaman induk membutuhkan waktu dan biaya yang besarc.
c. Masalah
pendistribusian dan penyelarasan saat media audiodisertakan dengan media laind.
d. Pengembangan
naskah audio yang baik dapat menyita waktu danmembutuhkan keterampilan khususe.
e. Sukar
menyesuaikan kecepatan dengan daya konseli/siswaf.
f. Penggunaan
media audio yang tidak selaras dengan media lain akanmembingungkan konseli.
Konselor/guru
bimbingan dan konseling hendaknya dapat menggunakan media audio (maupun media
lain) secara proporsional.Penggunaan media yang berlebihan malah dapat
mengaburkan isimateri/pesan yang hendak disampaikan sehingga tujuan layanan
tidak tercapai secara efektif dan efisien. Apabila demikian, perlu
dikembalikanpada prinsip awal bahwa media audio digunakan untuk
membantuefektivitas dan efisiensi layanan, bukan malah berkutat pada
penggunaansuatu media audio yang pada akhirnya malah mengaburkan layanan.
e.
Penggunaan
Media Audio Dalam Layanan BK
Penggunaan
Media Audio dalam Layanan Bimbingan dan KonselingMedia audio dalam layanan
bimbingan dan konseling dapatdigunakan dalam layanan bimbingan kelompok besar,
layananbimbingan kelompok kecil, layanan konseling individual, maupunlayanan
konseling kelompok. Media audio dapat berisi materi utamaataupun sebagai
pendukung terciptanya suasana yang kondusif bagipenyelenggaraan layanan
bimbingan dan konseling. Dalampenyajiannya, media audio dapat difungsikan
sebagai media tunggal,sebagai media utama yang didukung media visual, ataupun
disajikansebagai pendukung media visual. Namun, saat ini sukar dijumpai
materiyang dikemas dalam format audio karena pada umumnya sudahmendayakan media
audiovisual yang dipandang dapat lebihmemudahkan siswa dalam memahami
materi/pesan. Meskipun begitu,efektivitas media audio dalam layanan bimbingan
dan konseling tetapberperan penting, misalnya sebagai efek suara dan backsound
yang membangun suasana tertentu, sebagai musik terapi, atau sebagai
mediapenyampai pesan yang membantu kerja konselor/guru bimbingan
dankonseling.Media audio dapat sangat membantu konselor/guru bimbingan
dankonseling dalam proses pengumpulan data/informasi. Konselor/gurubimbingan
dan konseling dapat merekam proses wawancara atassiswa/konseli, merekam dialog
dalam konseling kelompok, maupunmerekam aktivitas lain seperti pembacaan puisi,
sandiwara, ataupunbakat suara siswa/konseli. Informasi-informasi tersebut
sangatlahberguna dalam proses dan penentuan arah layanan bimbingan dan
konseling kepada konseli. Selain itu informasi tersebut juga dapatdigunakan
sebagai penguat atau bukti kepada pihak lain. Misalnya,konselor menayangkan
rekaman wawancara konseli kepada pihak lainuntuk keperluan konsultasi,
konferensi kasus, maupun alih tangan kasus.Semuanya dimaksudkan untuk
kepentingan konseli dan dalam rangkamemberikan layanan yang sebaik-baiknya
kepada konseli. Secara umum,pemanfaatan media audio dalam layanan BK dapat
disajikan melalui gambar
Bimbingan
dan konseling dapat memanfaatkan mediaaudio dalam proses konseling. Melalui
media audio sebagai pemutarmusik, maka musik tersebut dapat dimanfaatkan
melalui beberapateknik, misalnya (1) sebagai stimulus emosi, (2) pengalaman
estetis (3)untuk relaksasi dan imajinasi, (4) ekspresi diri, (5) dan sebagai
mediapengalaman berkelompok. Musik dapat digunakan untuk menurunkantingkat
stress, mengalihkan dari rasa takut, cemat, tegang, mengaktifkanendorphin yang
berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit, membantumenjadi rileks, membantu
memusatkan perhatian, menumbuhkaninspirasi, serta memperbaiki sistem kimia
tubuh. Bahkan kesadaran akanpenggunaan musik untuk meningkatkan kecerdasan
emosional juga muncul dalam tulisan John Pellittery yang berjudul The Use of
Music to Facilitate Emotional Learning”
Media
audio dapat digunakan untuk memutar musik sebagai salahsatu alternatif terapi
maupun pengantar relaksasi. Beberapa jenis musikmemiliki tingkat efek yang
berbeda-beda, namun secara umum musikstimulatif dapat memacu dan mempercepat
detak jantung dan tekanandarah, sedangkan musik-musik relaksasi bekerja
sebaliknya. Musik inimempengaruhi detak jantung, tekanan darah, pernapasan,
suhu kulit,aktivitas arus listrik pada permukaan kulit, gelombang otak,
perubahanmetabolisme, peningkatan energi otot, dsb. Pengetahuan
konselortersebut selanjutnya dipadukan dengan informasi yang diperoleh dalamassesmen
sehingga konselor dapat memilih musik mana yang cocokuntuk karakteristik dan
kondisi konseli.Murotal Qur’an, misalnya, dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif dalam menerapi konseli.
Pemanfaatan
media audio dalam layanan bimbingan dan konselingdapat pula melalui siaran
radio, baik dalam lingkup radio sekolahmaupun dalam lingkup yang lebih luas.
Konselor/guru bimbingan dankonseling hendaknya dapat memilih materi yang
menarik dan dapatdinikmati secara luas. Prinsip yang hendaknya diperhatikan
dalammenyusun materi siaran radio antara lain pemilihan materi yang
menarik,pemilihan topik yang relevan dengan kebutuhan pendengar/sasaran,materi
yang disajikan secara runtut, penyajian materi secara hidup danmenarik,
memperhatikan pemberian reinforcement/ penguatan pesan,serta mengelola materi
yang didasarkan pada kecerdasan, perasaan, dan imajinasi pendengar. Proses pembuatan materi relatif lebih
mudahdibandingkan dengan upaya penyajiannya. Pemilihan materi yang
tepatseyogyanya diikuti dengan cara penyajian yang tepat pula.
Konselor/gurubimbingan dan konseling hendaknya dapat mengatur ritme,
kejelasanpelafalan, dan tinggi rendah nada sehingga mudah dipahami dan
enakdidengar. Tanpa kecakapan tersebut, materi yang bagus akan kurangdapat
diserap secara optimal
C.
Bentuk
Media visual BKI.
a.
Media Audio Visual
Media Audio-visual adalah
media penyampai informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual (gambar). Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua karakteristik
tersebut. Selanjutnya media audio-visual dibagi dua yaitu: a) Audio-visual
diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai
suara (sound slide), film bingkai suara, dan cetak suara; b) audio-visual
gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure suara dan gambar yang bergerak
seperti film suara dan Video cassette. Pembagian lain dari media audio-visual
adalah: a) audio-visual murni, yaitu baik unsur suara maupun gambar berasal
dari satu sumber seperti film video cassette; b) audio-visual tidak murni,
yaitu yang unsur suara dan unsur gambar berasal dari sumber yang berbeda,
misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya dari slide proyektor dan unsur
suaranya bersumber dari tape recorder.
Media ini dibagi lagi ke
dalam dua kategori, yaitu:
- Audio-visual diam yaitu: media yang menampilkan
suara dan gambar diam seperti: film bingkai suara, film rangkai suara, dan
cetak suara.
- Audio-visual gerak yaitu: media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti: film suara dan
video-caset, televisi, OHP, dan komputer. Syaiful Bahri (2002:141).
- Karakteristik media Audio-visual adalah memiliki
unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang
lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu media audio dan
visual, Yusufhadi Miarso dalam Atoel (2011:18).
Djamarah
S. B, dkk, (Juliantara, 2010:22) menyatakan bahwa sebagai alat bantu (media
pembelajaran) dalam pendidikan dan pengajaran. Media audio-visual mempunyai
sifat sebagai berikut:
1)
Kemampuan untuk
meningkatkan persepsi.
2)
Kemampuan untuk
meningkatkan pengertian.
3)
Kemampuan untuk
meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
4)
Kemampuan untuk
memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai
5)
Kemampuan untuk
meningkatkan retensi (ingatan)
6)
Dengan
menggunakan media audio-visual, pembelajaran akan memberikan pengalaman
langsung dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan untuk siswa.
- Jenis Media Audio-visual
Menurut Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2007:124) media audiovisual dibagi menjadi dua
yaitu:
a.
Audio-visual
diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti bingkai suara
(sound slide).
b.
Audio-visual
gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar bergerak
seperti film dan video. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk
tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Film dan video dapat
menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,
mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi
sikap.
- Kelebihan Media Audio-visual
Atoel (2011:20)
menyatakan bahwa media audio-visual memiliki beberapa kelebihan atau kegunaan,
antara lain:
1)
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan).
2)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: objek yang terlalu besar
digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model.
Media audio-visual bisa
berperan dalam pembelajaran tutorial.
D.
Bentuk
Media komputer digital BKI.
Teknologi berbasis komputer
merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber,
sumber yang berbasis mikro-prosesor sebagai jantung pemroses data. Perbedaan
antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis komputer dengan yang
dihasilkan dua teknologi lainnya adalah pada penyimpanan informasi atau materi
yang di format dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. Pada dasarnya
teknologi berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi
kepada konseli atau klien. Aplikasi teknologi berbasis komputer dalam
pendidikan termasuk praktek bimbingan konseling dapat berupa penyajian materi
bimbingan dan konseling islam secara bertahap atau tutorial, drills and
practice (latihan untuk membantu klien menguasai materi bimbingan dan konseling
yang dilakukan), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang baru dipelajari konseli), konsultasi dan interaksi
(melalui milis dan jeraring sosial via internet) dan basis data (sumber yang dapat
membantu konseli menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan
masingmasing) serta untuk arsip konselor tentang berbagai data konseli untuk
memudahkan dalam penyusunan bank data konseli yang komplit.
Media digital berbasis
komputer berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif dan visual, serta
interaktif yang juga melibatkan gerak. Ada beberapa jenis media yang dapat
dikelompokkan dalam media digital komputer dan dapat diaplikasikan dalam
program bimbingan konseling islam baik secara individu, kelompok atau
masyarakat luas. Media tersebut antara lain internet (email, milis, blog,
jejaring sosial, website, penyimpanan data, dan ebook). Alat media yang sering
digunakan untuk menyajikannya dalam bimbingan konseling islam adalah
seperangkat komputer yang terhubung ke internet, laptop atau netbook serta
modem untuk akses internet dan handphone yang juga sudah terkoneksi ke internet.
Komputer mampu menggabungkan
dan mengendalikan berbagai peralatan lainnya, seperti CD player, video compac
disc (VCD atau DVD) dan audio. Di samping itu komputer dapat merekam,
menganalisis dan memberi reaksi kepada respon yang diinput oleh pemakai seperti
konseli. Menurut Arsyad pemanfaatan komputer untuk pendidikan dikembangkan
dalam berbagai format mulai dari proses penyimpanan data konseli, pengendalian
fungsi media audio dan audio visual, bahkan media cetak. Semuanya dapat
ditangani komputer, baik proses desain dan pembuatan, sampai pengelolaan dan
follow up pengembangan program bimbingan konseling islam yang akan, sedang dan
terus dilangsungkan. Komputer juga digunakan dalam mengadministrasikan tes dan
pengelolaan administrasi manajemen organisasi seperti sekolah dan program-programnya.
- Teknologi Komputer/Digital Dalam Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan dan konseling (BK) di Indonesia merupakan
layanan yang sedang berkembang dalam dunia pendidikan. Salah satu hal yang ikut
berperan dalam mengembangkan bimbingan dan konseling di Indonesia adalah
perkembangan teknologi Komputer/Digital.[4]
Kemajuan
Komputer/Digital memberikan kemudahan dalam berbagai hal, misalnya dapat
mempermudah proses komunikasi, serta menghemat biaya jika ingin melakukan
hubungan dengan orang lain yang jaraknya jauh. Karakteristik utama dari
Komputer/Digital itu sendiri mencakup
software dan hardware yang digunakan untuk memperoleh, menyebarkan,memproses
ataupun menyimpan berbgai informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan. Sesuai
dengan karakteristik Komputer/Digital,
maka peranan Komputer/Digital
dalam bimbingan dan konseling sangatlah banyak, diantaranya mempermudah dalam
merencanakan dan merancang pelayanan bimbingan dan konseling, memproses data
terkait pelayanan bimbingan dan konseling, menciptakan aplikasi dalam membantu
pelayanan bimbingan dan konseling, mengolah data pelayanan bimbingan dan
konseling, dan masih banyak hal yang bermanfaat bagi terlaksananya bimbingan
dan konseling yang efektif.
Dahulu
bimbingan konseling masih diartikan sebagai hubungan face to face yaitu ketika
konselor bertemu langsung dengan konseli, saat ini dengan kemudahan dan
perkembangan konseli dari tempat yang sangat jauh dapat berhubungan secara
langsung dengan Komputer/Digital yang memungkinkan, semisal telpon, video call,
pesan singkat ataupun email, tampilan video, power point, video, dll.
Kondisi
tersebut tentunya merubah konsep awal yaitu konsep bimbingan dan konseling yang
face to face harus menyesuaikan dengan perkembangan Komputer/Digital yaitu
konseling dapat dilakukan dengan berbagai media Komputer/Digital yang sedang
berkembang. Bimbingan dan konseling yang demikian maka tidak lagi terikat
dengan konsep lama dan lebih pada suatu invoasi pelayanan BK. Perkembangan Komputer/Digital yang semakin canggih ini
secara langsung dapat mendukung proses pemberian layanan BK yang lebih kreatif,
menarik dan inovatif. Layanan BK yang sifatnya inovatif sudah tentunya dapat
membangkitkan dan meningkatkan nilai tambah bagi pelayanan BK tujuan layanan
dapat tercapai dengan baik.[5]
Dengan demikian, keberadaan Komputer/Digital sangat
dibutuhkan dalam mendukung pelayanan bimbingan dan konseling. Kondisi tersebut
juga diperkuat dalam konsep BK komprehensif dimana kedudukan teknologi
Komputer/Digital dalam bimbingan dan konseling masuk ke dalam berbagai layanan
dalam bimbingan dan konseling. Ini berarti bahwa teknologi Komputer/Digital
menjadi salah satu sarana bagi terlaksananya layanan bimbingan dan konseling.
E. Media Aktifitas
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak
hanya memperhatikan media atau obyek saja, melainkan juga dituntut untuk
berinteraksi selama mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Sedikitnya ada
dua macam interaksi.
Interaksi yang pertama adalah yang menunjukkan siswa
berinteraksi dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi isian angket
atau inventory pada program aplikasi tertentu dengan menggunakan komputer.
Melalui interaksi ini pada akhirnya siswa mampu memahami diri dan memecahkan
masalahnya, misalnya program pemahaman minat, program pengembanan diri, program
konseling interaktif dan sebagainya.[6]
Bentuk interaksi yang kedua ialah
mengatur interaksi antara siswa secara teratur sebagai contoh berbagai
permainan atau dinamika kelompok yang digunakan pada bimbingan klasikal dan
konseling kelompok.[7]
DAFTAR PUSTAKA
39Pellitteri,
John. (2005).“The Use of Music to Facilitate EmotionalLearning”. Emotionally Inteligent School Counseling.
John Pellitteri (ed).New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Anderson,
Ronald H. (1987).Pemilihan dan Pengembangan Media untukPembelajaran, Jakarta:
Rajawali Pers.
Arsyad, Azhar. (2006). Metode
Pembelajaran. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Asnawir
dan Usman, M. Basyiruddin. (2002). Media Pembelajaran.Jakarta:Ciputat Pers.
Azhar
Arsyad. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Denis
McQuail, Teori Komunikasi Massa , (Jakarta: Penerbit Airlangga), Edisi Kedua ,
Djohan.
(2006).Terapi Musik, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Galangpress.(2009).
Psikologi Musik. Yogyakarta: Best Publisher.
Hasan Basri A. Said, “Peran Media Dalam Layanan Bimbingan Konseling Islam Di Sekolah” Jurnal Dakwah, Vol. XI No. 1, Januari-Juni (2010)
http://rennyoktarina.
Blogspot.com/p/pengertian-media-audio.html.
Ibrahim
dan Syaodih, Nana. (1996) Perencanaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Mondry,
Pemahaman Teori dan Praktik Jrnalistik, (Bogor Selatan: Ghalia Indonesia 2008),
cetpertama,
Prof. Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta.
Sadiman.
(2012). Media Pembelajaran. Diakses melalui http://mp-bahri.blogspot.com/
Setiawan, M. Andi, “Peranan Teknologi Informasi
Dalam Bimbingan Dan Konseling”, Bitnet Jurnal Pendidikan
Teknologi Informasi, , Volume 1 Nomor 1, (46-49) ISSN : 2502-1923.
2016
Sudjana
& Rivai. Media Audio untuk Pengajaran.
http://echylizn.blogspot.com/2009/06.media - audio.html.
Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya , Yogyakarta: Graha Ilmu 2010, cet
pertama,
No comments:
Post a Comment